PENGARUH CULTURE HOFSTEDE TERHADAP FRAUD AKADEMIK MAHASISWA AKUNTANSI

Seringnya terjadi fraud akademik disebabkan oleh mahasiswa yang tidak memiliki kesadaran beragama baik. Mahasiswa hanya harus kemampuan intelektual, tetapi juga pemahaman tentang agama sebagai motor dan pengontrol tindakan untuk hidup sesuai dengan nilai budaya ajaran mereka, sehingga menciptakan ketertiban mencegah kecurangan (Basri, 2015). Budaya mengacu pada norma, nilai, keyakinan sebuah kelompok atau komunitas tertentu di area lokasi geografis, dibagikan anggotanya (Hofstede, 1980; Tonasa Setyorini, 2019). Ini berarti bahwa keyakinan, norma sistem dapat mempengaruhi anggota berperilaku bertindak cara dianggap diterima lain dalam kelompok. Adapun tujuan dari penelitian ini mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh analisis determinan Culture Hofstede terdiri dari: Jarak Kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, Individualisme vs Kolektivis, Feminitas Maskulinitas, Orientasi Jangka Pendek Panjang, Indulgensi Pengekangan terhadap akademik.. Penelitian menggunakan data primer berupa kuesioner. Unit analisisnya adalah akuntansi FEB UNSOED UHO populasi 277 menjadi sampel 164 mahasiswa. Data dianalisis regresi linear berganda. Hasil menunjukkan Kekuasaan (Power Distance) berpengaruh akademik, ketidakpastian (Uncertainty Avoidance), Kolektivisme (Individualism Collectivism), Maskulinitas (Femininity Masculinity), Panjang (Short Term Orientation Long Orientation), (Indulgence Restrained) akademik.